Perbedaan kehidupan di Onshore Jawa dan Offshore North Sea.

Demi mengais rezeki agar dapur kembali berasap, saya kembali ke dunia nyata: bekerja. Di tahun 2010 saya masuk sebagai interns di sebuah perusahaan migas dari US, sebelum akhirnya memutuskan untuk pindah ke perusahaan migas nasional. Dan disini saya kembali melihat rig.

Perusahaan tempat saya bekerja sebenarnya salah satu perusahaan paling murah hati dalam memberikan pengalaman bagi karyawannya. Maksudnya, sebagai geologist kantoran, kebanyakan dari kita cuma duduk di kantor, utak-atik penampang seismik, liat log, lalu buat prospek siap bor. Tapi kantor ini memperbolehkan kita untuk pergi ke lapangan untuk melihat detik demi detik proses pemboran dan data collection yang sebenarnya penting untuk diketahui.

Sebelumnya saya sudah pernah bekerja sebagai kuli servis underpressure di offshore rigs North Sea. Kini dalam beberapa kali kunjungan saya ke onshore rig di Jawa, saya menemukan banyak sekali perbedaan yang cukup menarik diamati.

CaptureNomor 9* harusnya senggang.. :p

Selama bekerja di onshore rig Jawa, saya sudah pernah ke banyak sumur di Jawa Barat-Jawa Tengah-dan Jawa Timur. Jujur saja saya tidak pernah suka lokasi Jawa Barat karena kebanyakan di tengah sawah atau dekat dengan pemukiman warga. Jadi pilihannya adalah antara berlumpur atau banyak “campur tangan” warga ketika bekerja. Seperti preman-preman suka datang ke unit minta uang atau pencurian material dari site. Pokoknya masalah sosialnya sangat berat ketika kita bekerja di land rig. Sebenarnya bukan selalu masalah sih kalau berhubungan dengan warga, mereka kadang-kadang mampir ke rig karena ingin tahu atau merasa terganggu. Kayak waktu kita berhasil dapat gas gede banget, suara pas lagi test itu kayak ada kapal jet lagi mau terbang di bandara dan itu kayak nyaris beberapa hari.

Kehidupan di onshore Jawa itu lebih manusiawi. Maksudnya selalu saja ada selebrasi. Misalkan kalau 17-an suka ada panjat pinang atau kalau dapet minyak/gas pasti ada potong kambing. Pokoknya Indonesia banget. Beda banget sama di North Sea yang penuh dengan muka-muka lelah kedinginan. Saya selalu merasa bahwa lelah dan dingin itu nggak match, yang bagus lelah dan panas. Tapi kenyataan banget di North Sea, melihat para pekerjanya yang pengen buru-buru balik. Sialnya baru hari pertama. ha ha..

Tapi perasaan paling bahagia kalau bisa menyaksikan bagaimana api menyala dari separator. Bahagia banget karena tahu bahwa minyak dan gas yang keluar adalah hasil pekerjaan kita selama berbulan-bulan dan terbukti. ini mirip kayak melahirkan seorang anak. :D.

WELL TEST TAPEN-01 TW 048Discovery!

Anyway, kerja jadi geologist itu sebenarnya sangat menyenangkan karena banyak melibatkan banyak imajinasi dan teknologi. Imajinasi ketika membuat model disertai dengan campur tangan software untuk visualisasi semua imajinasi kita. Terus kita bakalan banyak jalan-jalan ke tempat-tempat terpencil dengan segala budaya yang dimiliki oleh masing-masing wilayah. Downside nya mungkin ketika udah banyak deadline atau pas witness logging job yang sampai tengah pagi :)))).

Diterbitkan oleh lost in science

ya begitulah..

8 tanggapan untuk “Perbedaan kehidupan di Onshore Jawa dan Offshore North Sea.

    1. Gimana juga mas, kita kerja di Indonesia, tepatnya pulau Jawa dimana segala ke mistis-an masih merajalela.. dan emang bener kadang-kadang mistis banget lokasi-lokasi pengeboran di Indonesia. Dan entah kenapa kita harus “tunduk” pada kepercayaan lokal… Saya sendiri sih agak kurang setuju, tapi apalah awak ini..

      Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar